Sayangnya, setelah melakukan survei tentang kesiapan Indonesia Arena, ditemukan masalah perlengkapan lighting yang tidak sesuai dengan standar. Ia juga menyebut Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) akan berupaya untuk meningkatkan arena sesuai kebutuhan bulu tangkis.
"Namun setelah dilakukan survei, kami terpaksa membatalkannya dan kembali ke Istora. Pembatalan tersebut karena ada kendala teknis dari struktur atap Indonesia Arena yang tidak bisa mengakomodir pemasangan rigging gantung dan perlengkapan lighting yang sudah menjadi standar kami dan BWF," sambung Armand.
"Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) akan berupaya untuk memperbaiki hal tersebut dan semoga tahun depan Indonesia Arena bisa menggelar turnamen bulutangkis internasional," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)