Stoner menjelaskan kalau sebenarnya kondisi seperti ini merupakan salah satu alasan dirinya meninggalkan Honda. Menurutnya, pihak tim terlalu menganak emaskan sosok Marquez kala itu tanpa mendengarkan masukan rider lain. Sehingga sekarang menjadi buah dari apa yang telah dilakukan mereka selama ini.
“Itulah alasan utama mengapa saya sendiri meninggalkan Honda. Kami mencapai titik di mana tim Marc mulai mengabaikan saran saya. Saya mencoba memperingatkan mereka, mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka mengikuti evolusi Marc, hanya dia yang mampu mengendarai motor itu, dan kecelakaan akan sering terjadi,” tuturnya.
“Dan saya benar, seperti yang ditunjukkan oleh hasil tahun 2015, tetapi mereka tidak mau mendengarkan saya dan malah memutuskan untuk mengesampingkan saya,” tandas Stoner.
(Rivan Nasri Rachman)