Legenda Bicarakan Peluang Suzuki hingga Kawasaki Comeback ke MotoGP

SOUTHPORT – Legenda MotoGP, Casey Stoner, membicarakan peluang Suzuki hingga Kawasaki comeback ke MotoGP. Menurutnya, ada cara yang bisa membuat dua tim itu kembali berpartisipasi di pentas MotoGP.

Casey Stoner kerap memberi kritik terhadap perkembangan MotoGP. Sebab, para pabrikan fokus mengembangkan aerodinamika dan downforce yang membuat MotoGP lebih mengutamakan kecepatan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Sementara itu, perkembangan yang ada di MotoGP juga membuat beberapa pabrikan memutuskan untuk pergi. Hal tersebut pun membuat Casey Stoner angkat bicara mengenai regulasi teknis di MotoGP.

Casey Stoner mengakui perkembangan teknologi dalam balapan tidak bisa dihentikan. Namun, ia hal tersebut bisa diberlakukan di MotoGP karena menggunakan motor yang tidak dijual secara massal.

“Kami terus berpikir Anda tidak bisa menghentikan perkembangan ini. Tapi bisa, terutama di kejuaraan prototype," kata Casey Stoner, dikutip dari Crash, Selasa (2/1/2024).

Stoner menilai perlunya melakukan konsistensi lebih besar dalam peraturan dan berapa lama peraturan harus diterapkan. Selain itu, Suzuki hingga Kawasaki bisa kembali ke MotoGP jika mengetahui besaran anggaran yang diperlukan untuk bersaing di salah satu ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

"Kita tidak membutuhkan hal-hal seperti ini di jalanan sehingga kami dapat mengatur apa yang kami lakukan. Kita memerlukan seperangkat aturan yang pada dasarnya berlaku selama 10 tahun," ucap Stoner.

"Produsen masuk, tahu apa yang bisa mereka sisihkan untuk anggaran, realistis. Bawa kembali Suzuki, Kawasaki, pabrikan lain. Mereka tahu peraturannya sama selama 10 tahun, sehingga mereka tidak akan berkata tidak punya anggaran untuk ini," lanjutnya.

Kawasaki dan Suzuki merupakan pabrikan asal Jepang yang telah memproduksi motor ke seluruh dunia. Namun, keduanya memutuskan untuk meninggalkan MotoGP karena masalah finansial.

Suzuki sendiri baru angkat kaki pada akhir 2022. Padahal, kiprah manis bisa ditunjukkan tim itu dengan membawa Joan Mir menjadi juara pada musim 2020.  

(Djanti Virantika)