KISAH Maria Febe Kusumastuti akan dibahas di sini. Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia itu memutuskan menjadi mualaf karena hatinya merasa nyaman ketika mendengar suara azan pada masa kecilnya.
Maria Febe memulai kariernya di dunia bulu tangkis ketika masih berusia tujuh tahun. Pada saat usianya 12 tahun, Maria Febe bergabung dengan PB Djarum.
Posisi terbaiknya ketika berkarier sebagai pebulu tangkis adalah di urutan ke-19 dalam ranking BWF. Hal itu terjadi pada tahun 2010 silam.
Lahir dari keluarga Kristen, Maria Febe memutuskan untuk masuk Islam ketika sudah dewasa. Mulanya, dia tertarik kepada suara azan ketika kecil.
Secara diam-diam, Maria Febe merasa nyaman ketika mendengarkan azan. Ketika masuk Pelatnas PBSI pada 2010, keinginannya untuk masuk Islam semakin kuat karena berinteraksi dengan rekan-rekan beragama Islam.
Maria Febe juga tertarik kepada kegiatan-kegiatan agama Islam seperti salat Tarawih. Hatinya pun semakin tergerak dan teguh untuk memeluk agama Islam.
“Seiring waktu kan kadang ada kaya mereka tarawih lah, terus ada acara-acara gitu, tergerak gitu lho hatinya,” tutur Maria Febe dalam sebuah wawancara.
Maria Febe memutuskan menjadi mualaf pada 2013 ketika masih aktif berkarier sebagai pebulu tangkis. Dia mengucapkan dua kalimat syahadat di Pelatnas.
Seketika menjadi mualaf, Maria Febe tak langsung menyebarluaskan kabar ini kepada media, bahkan orang tuanya. Dia hanya memberi tahu orang-orang tertentu.