Menurut Pernat, kondisi ini terjadi bukan karena Quartararo kehilangan bakatnya dalam dunia balap motor. Pembalap asal Prancis itu dinilai masih menjadi sosok pembalap yang sangat berbakat. Quartararo sendiri sudah membuktikannya dengan merebut gelar juara di MotoGP pada 2021.
Pernat menilai, kinerja tak optimal Quartararo terjadi karena kondisi motor Yamaha yang tak mendukung. Padahal, Quartararo sendiri sudah mengambil risiko besar dalam setiap balapan.
"Terlebih lagi, melihat Fabio Quartararo yang memiliki bakat, tetapi motornya tak mendukung juga tidak menyenangkan untuk dilihat,” ucap Pernat, dikutip dari Motosan, Minggu (24/12/2023).
"Padahal di setiap balapan, dia sudah mengambil risiko yang besar,” lanjut Pernat.
(Djanti Virantika)