KISAH Valentino Rossi yang pilih gagal tamat SMA demi jadi pembalap kelas dunia akan dibahas Okezone. Pembalap kelahiran 16 Februari 1979 di Urbino, Italia, itu telah memenangkan total sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas utama MotoGP.
Sebelum berkecimpung di kelas MotoGP, The Doctor -julukan Valentino Rossi- awalnya berkarier sebagai pembalap dunia di kelas 125cc yang aktif dari 1996–1997 membela tim Aprilia. Sang rider 44 tahun itu pun sukses jadi juara dunia kelas 125cc pada 1997.
Tahun berikutnya, Valentino Rossi naik kelas dan aktif di kelas 250cc pada 1998 hingga 1999 dengan masih membela Aprilia. Luar biasanya, pembalap asal Italia ini keluar sebagai juara dunia kelas 250cc pada 1999.
Setelah itu, Rossi membalap di kelas MotoGP pada 2000 yang aktif hingga 2021 dengan membela sejumlah tim seperti Honda (2000–2003), Yamaha (2004–2010, 2013–2021 ), dan Ducati (2011–2012). The Doctor pun sukses meraih tujuh gelar MotoGP (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009).
Tujuh gelarnya tersebut sekaligus membuat Rossi menjadi peraih juara dunia MotoGP terbanyak setelah Giacomo Agostini (delapan gelar). The Doctor unggul satu gelar atas Marc Marquez yang telah mengoleksi enam gelar juara dunia MotoGP.
Di luar kesuksesannya itu, Rossi ternyata memiliki kisah yang kurang baik dalam hal pendidikannya. Pembalap yang kini berusia 44 tahun itu memilih gagal menyelesaikan pendidikannya hingga tamat SMA demi jadi pembalap kelas dunia.
"Di sekolah adalah hal yang tidak mudah bagiku, pada awalnya tidak terlalu buruk. Tapi pada tahun terakhir aku hanya ingin memenangkan balapan," ungkap Valentino Rossi saat diwawancarai jurnalis Amerika Serikat, Graham Bensinger, pada 26 Juli 2022 lalu, dikutip dari kanal YouTube Graham Bensinger.
"Ini adalah periode yang tidak bakal terlupakan dari hidupku, karena di tahun 1995 aku bisa meraih kejuaraan balapan di Eropa. Tiga besar bisa balapan di kejuaraan dunia. Jadi aku membuat kontrak dengan Aprilia pada tahun 1996. Ini seperti mimpi jadi kenyataan," tambahnya.
Lebih lanjut, Rossi pun memilih bolos sekolah saat ada jadwal balapan. Bahkan, ia sempat diancam tidak bisa lulus SMA jika dirinya bolos lagi di tahun terakhirnya. Setelah pihak sekolah kurang mendukungnya, Rossi pun memutuskan untuk berhenti sekolah usai berdiskusi dengan ayahnya, meski sang ibu kurang merestuinya.
"Masalahnya saat berada di kejuaraan dunia, saya harus berada di luar rumah selama satu bulan penuh. Dan pada bulan Maret, April berada di sekolah itu penting karena mereka membuat banyak pekerjaan. Pihak sekolah pun berkata kepadaku 'jika kamu pergi (balapan), kamu keluar', kamu tidak akan naik tahun depan," kata Rossi.
"Dan kami membuat keputusan (keluar dari sekolah). Jadi aku membuat keputusan bersama dengan ayahku. Apa yang harus dilakukan, jadi aku ambil kejuaraan dunia dan memutuskan berhenti sekolah," pungkasnya.
(Admiraldy Eka Saputra)