“Yang membuat kami tetap semangat mendukung adalah semangat nasionalisme kami sebagai orang Lebanon. Bahkan, ketika mereka kalah, kami tetap ceria dan menyanyi dengan keras, beberapa nyanyian kami juga berbahasa Lebanon, jadi ya itu karena nasionalisme kami,” kata Houssein kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (29/8/2023).
Houssein pun menyayangkan kekalahan timnya dari sang runner up Olimpiade Tokyo 2020. Sebab menurutnya, Lebanon tampil apik sepanjang pertandingan dan hanya lengah di akhir-akhir laga.
“Kami unggul atas Prancis di dua kuarter pertama, tapi kami kalah di kuarter terakhir, detail-detail kecil jadi penyebab kekalahan kami. Kami tadinya berharap bisa menang, tapi mungkin lain kali. Semoga beruntung bagi Prancis dan tetap semangat untuk Lebanon!” ujar Houssein.
Lebih lanjut, Houssein mengungkapkan bahwa dirinya melakukan penerbangan selama 18 jam dari negaranya untuk ke Jakarta. Dia pun merasa perjuangannya itu tak sia-sia karena dapat merasakan euforia luar biasa di Indonesia Arena pada ajang FIBA World Cup 2023 kali ini.
Selain itu, Houssein juga merasa disambut dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, orang-orang Indonesia tak menganggap warga Lebanon seperti orang asing.
“Ini adalah stadion yang bagus, orang-orangnya ramah. Saya sangat senang dengan Indonesia, masyarakatnya menarik, mereka sangat ramah dengan orang lain. Bahkan, walaupun orang-orang Lebanon tidak punya budaya yang sama dengan orang Indonesia, tapi kami tidak merasa seperti orang asing,” pungkasnya.
Anda dapat menyaksikan secara langsung lanjutan ajang-ajang olahraga berkelas dunia di Vision+, dengan klik di sini.
(Admiraldy Eka Saputra)