“Tahun lalu saya kena mental, di sini juga. Ini bonus, seperti pada gim pertama pemain-pemain asing kami pasti dipepet, Coach Dave bilang saya pasti dapat ruang kosong dan bisa memanfaatkan,” jelas pemain berpostur 193 cm itu.
Lebih lanjut, Reza menilai performa apik yang ditampilkannya musim ini tak lepas dari kontribusi tangan dingin sang pelatih, David Singleton. Menurutnya, pelatihnya itu selalu mendorong para pemainnya untuk mengeluarkan potensi terbaik yang mereka punya lewat latihan yang keras.
“Dia tahu potensi pemainnya dan selalu ingin mereka meningkatkan diri. Mau tidak mau memang kita harus konsisten, memang capek tetapi harus dilakukan dengan konsisten,” pungkasnya.
Keberhasilan Prawira Bandung menjadi juara musim ini pun menandakan kembalinya trofi IBL ke Bandung setelah 25 tahun. Kali terakhir gelar juara tersebut disabet tim asal Kota Kembang adalah pada edisi 1998 silam, saat Panasia Indosyntec keluar sebagai yang terbaik.
(Nanda Aria)