"Sisi lapangan kami di gim kedua itu kalah angin jadi shuttlecock-nya agak terlalu cepat turun ke bawah dan itu membuat saya kagok, akhirnya banyak mati sendiri," ucap Yeremia.
"Setelah match point di gim kedua, kami kurang tenang dan mengambil strateginya kurang matang. Di gim ketiga kami coba ambil momentum lagi seperti di gim pertama, tidak memikirkan kekalahan di gim kedua. Lalu fokus sampai akhir," tambah Pramudya.
"Kami harus lebih tenang, harus cepat antisipasi dengan kondisi bola dan anginnya. Kami harus lebih mengontrol permainan," jelas Yeremia.
Pada babak 16 besar, Pramudya/Yeremia akan berjumpa wakil China, Ren Xiang Yu/Tan Qiang. Ini bisa menjadi ajang revans setelah di pertemuan pertama Pramudya/Yeremia menelan kekalahan dari Ren/Tan.
(Dimas Khaidar)