BAKU – Pembalap Tim Scuderia Ferrari, Carlos Sainz Jr, masih tak terima dengan hukuman yang diberikan oleh regulator Formula One (F1), FIA, kepadanya dirinya di F1 GP Australia 2023. Namun, meski masih sakit hati, Sainz menegaskan saat ini fokusnya adalah mempersiapkan diri untuk tampil baik di GP Azerbaijan yang akan bergulir akhir April nanti.
"Apa yang terjadi di Australia sekarang adalah masa lalu dan saya sekarang ini 100 persen memberikan fokus pada balapan berikutnya di Baku," ujar Sainz, mengutip dari ANTARA, Jumat (21/4/2023).
Ya, sampai saat ini Sainz sejatinya masih sakit hati karena sanksi yang diberikan FIA. Ia merasa masalah keputusan FIA memang sudah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir.
"Konsistensi dan proses pengambilan keputusan telah menjadi topik hangat selama beberapa musim sekarang dan kami harus (bersikap) lebih jelas demi olahraga ini," sambung Sainz.
"Saya sangat kecewa karena FIA tidak memberi kami hak untuk meninjau (pemberian penalti di GP Australia)," tambahnya.
Sainz protes keras karena merasa hukuman yang diberikan FIA begitu merugikannya. Padahal ia bisa saja finis di podium GP Australia 2023 jika tak terkena sanksi dari FIA.
Sainz pun berharap kejadian serupa tak terulang di masa depan. Untuk itu ia menilai harus ada perbaikan dan kerja sama antar pembalap dan FIA untuk mengatur hal tersebut.