DUCATI tidak akan paksa Pecco Bagnaia gunakan nomor 1 gara-gara percaya takhayul. Hal ini disampaikan oleh Direktur Ducati, Paolo Ciabatti.
Setelah menjadi juara dunia, seorang pembalap MotoGP akan diperbolehkan untuk menggunakan nomor balap 1 pada musim berikutnya. Bagnaia memiliki hak untuk memakai nomor balap tersebut setelah menjuarai MotoGP 2022.
Namun demikian, pembalap asal Italia itu nampaknya akan tetap menggunakan nomor balap 63 sebagaimana musim 2022 ini. Sebab, ada kecenderungan para juara bertahan tampil dengan buruk pada musim berikutnya setelah menjadi juara dunia ketika menggunakan nomor 1.
Ducati pun diliputi kecemasan soal takhayul ini. Oleh karena itu, Ciabatti tidak ingin memaksa Bagnaia untuk menggunakan nomor keramat tersebut. Selain itu, dia juga akan memaklumi jika Bagnaia ingin terus menggunakan nomor 63 karena terikat dengan citranya sebagai pembalap.
“Dari sudut pandang perusahaan, tentu akan menyenangkan jika ada pembalap kami yang memakai nomor 1. Namun begitu, kami juga memaklumi bahwa ada takhayul yang terlibat, dan fakta bahwa pembalap masa kini membangun citranya dan memproduksi merchandise berdasarkan nomor balapnya,” kata Ciabatti dilansir Speedweek, Jumat (30/12/2022).
Bagnaia tak selalu menggunakan nomor balap 63. Namun, nomor ini telah menemaninya semenjak promosi ke kelas tertinggi balapan motor, yaitu MotoGP.
Ketika mengawali kariernya di Moto3, pembalap asal Turin itu menggunakan nomor balap 21. Kemudian, dia berganti kepada nomor 42 ketika naik ke Moto2 pada 2017.
Bagnaia pernah menjelaskan bahwa pemilihan nomor 63 disebabkan oleh jumlah antara 21 ditambah 42. Kini nampaknya nomor tersebut terlalu erat dikaitkan dengannya.
Sementara itu, dalam sejarahnya, Ducati sendiri baru sekali menggunakan nomor balap 1, yaitu pada 2008. Nomor itu digunakan oleh Casey Stoner yang merupakan juara dunia 2007. Namun sayang, dia gagal mengulang prestasi menterengnya tersebut pada 2008, yang dikaitkan karena pemilihan nomor balap 1.
Stoner finis kedua di musim itu setelah mengumpulkan 280 poin. Dia tertinggal hampir 100 poin dari rivalnya, Valentino Rossi, yang menyudahi MotoGP 2008 dengan catatan 373 poin.
(Rivan Nasri Rachman)