Di MotoGP Mandalika 2022, Pecco finis ke-15. Sedangkan di Argentina dan Amerika Serikat, performanya mulai meningkat, namun Francesco Bagnaia cuma finis kelima di dua seri itu. Bagaimana di Portugal? Francesco Bagnaia melorot, finis kedelapan.
Pecco jelas dalam keraguan publik, mengejar Fabio Quartararo, yang secara perlahan mulai memberi sinyal persaingan. Akan tetapi, angin segar sempat mengarah ke Francesco Bagnaia. Ia mampu finis pertama di seri keenam, MotoGP Jerez 2022, Spanyol.
Menunjukkan tren positif, jelas Ducati kembali berapi-api. Sayangnya, Pecco tak konsisten. Di MotoGP Prancis 2022, ia malah gagal finis usai terjatuh, ketika balapan tersisa enam lap lagi.
Padahal, pembalap 25 tahun itu berhasil meraih pole position. Namun, ia tak bisa mempertahankannya dan harus rela posisi pertama disabet Enea Bastianini (Gresini Racing).
Namun, mental Francesco Bagnaia tak ciut. Di MotoGP Italia 2022, “rumahnya” sendiri, ia tampil menggila. Tanpa ampun ia menyegel peringkat pertama, di depan Fabio Quartararo.
Jelas, hasil itu membuat Pecco dalam kepercayaan diri tinggi. Tapi, di dua seri berikutnya, Francesco Bagnaia angot-angotan.
Di MotoGP Catalunya dan Jerman, ia kembali gagal finis. Kesempatan itu dimanfaatkan Fabio Quartararo. Secara beruntun ia jadi juara di dua seri tersebut. Hasil itu sekaligus memperkukuh Fabio Quartararo di puncak klasemen sementara dengan 172 poin, unggul 91 angka dari Francesco Bagnaia, yang terdampar di posisi keenam.
Garasi Ducati Lenovo mulai panik melihat performa Francesco Bagnaia. Akan tetapi, dewi fortuna bak melekat dengan Pecco. Setelah malam buruk di Jerman, ia tampil menggila, menyudahi balapan sebagai juara di empat seri berikutnya (Belanda, Inggris, Austria, dan San Marino).
Sejak itu, angin berbalik ke Pecco. Fabio Quartaro melorot. Perlahan, Pecco hanya terpaut 30 angka dari Fabio Quartararo.
Puncaknya di MotoGP Thailand 2022. Francesco Bagnaia finis ketiga, sekaligus memangkas ketertinggalan di klasemen MotoGP 2022, hanya jadi dua poin.
Momentum pun berbalik, di Australia. Usai finis ketiga, Francesco Bagnaia mengambil alih puncak klasemen dengan 233 poin, unggul 14 angka dari Fabio Quartararo.