"Menyedihkan, karena saya pikir saya memiliki potensi yang sangat besar. Saya adalah salah satu yang terbaik di pramusim dan juga di Losail. Tapi, sejak saat itu, segalanya mulai menurun," lanjutnya.
Lebih lanjut, Pol mengaku tidak pernah bisa menyesuaikan gaya berkendaranya dengan performa motor Honda. Dia menyimpulkan bahwa dua tahun ke belakang merupakan masa-masa tersulitnya di MotoGP.
“Tidak ada upaya untuk mencoba menemukan cara menyesuaikan motor dengan gaya berkendara saya. Periode yang saya habiskan bersama Honda adalah masa tersulit dalam karier saya. Tidak bisa mencapai apa pun dengan warna Repsol Honda ini menyakitkan,” lanjutnya.
“Anda belajar banyak dengan hal-hal yang baik, tetapi dengan hal-hal buruk Anda belajar lebih banyak lagi,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)