ADA 4 pembalap dunia yang belajar budaya Islam saat tanding di Sirkuit Mandalika, menarik untuk diulas dalam artikel ini. MotoGP Mandalika 2022 memang telah berlalu lama pada Februari 2022 silam.
Namun, gelaran balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Indonesia itu ternayata meninggalkan kesan positif bagi sejumlah pembalap. Letak geografis Sirkuit Mandalika, yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) praktis membuat para pembalap banyak belajar kebudayaan setempat.
Tapi, bukan hanya soal budaya setempat saja yang dipelajari. Sejumlah pembalap MotoGP juga kedapatan mempelajari budaya agama Islam. Wajar saja, sebab masyarakat NTB memang mayoritas memeluk agama Islam.
Nah, mengenai budaya Islam yang dipelajari itu, siapa saja sebenarnya pembalap dunia yang beruntung mengenal budaya Islam di Mandalika itu?
Berikut 4 pembalap dunia yang belajar budaya Islam saat tanding di Sirkuit Mandalika:
4. Marcos Ramirez
Di posisi keempat ada pembalap Moto2, Marcos Ramirez. Ya, pembalap asal Spanyol ini belajar budaya Islam lewat sholawat tarhim yang berkumandang dari Masjid di sekitar penginapan para pembalap.
Sontak hal itu membuat Marcos Ramirez termenung. Ia pun sempat mengabadikan momen itu melalui akun Instagram pribadinya, @24marcosramirez dan tampak tenang ketika mendengar sholawat tarhim.
“Kehidupan di Indonesia. Pada pukul lima pagi," kata Marcos Ramirez saat mendengar Sholawat Tarhim tersebut.
3. Johann Zarco
Selanjutnya, ada Johann Zarco salah satu pembalap MotoGP andalan Pramac Ducati. Berbeda dari Marcos Ramirez, Johann Zarco sendiri belajar budaya Islam di Lombok, NTB melalui tradisi semprot champagne ketika podium.
Sekadar informasi, ketika MotoGP Mandalika 2022, Johann Zarco memang menempati posisi ketiga. Praktis, pembalap asal Prancis itu berkesempatan naik podium dan merayakann dengan menyemprot champagne.
Alih-alih melakukan itu, Johann Zarco tak bisa menerapkan hal itu. Sebab, di Indonesia yang mayoritas dihuni penduduk Muslim, tak mengizinkan semprot champagne.