Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, empat pasangan yang diturunkan, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dianggap paling siap bersaing.
“Untuk target, saya melihat empat ganda putra bisa menjadi andalan. Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra masih ada di top 3. Lalu, Fajar/Rian juga sangat konsisten tahun ini dan Bagas/Fikri bisa juara All England 2022," ujar Rionny dilansir dari situs resmi PBSI.
"Dari persiapan sangat serius, mereka terlihat ingin memenangkan persaingan. Ini menjadi positif sehingga saya berharap ganda putra bisa meraih gelar juara dunia,” lanjut Rionny.
Selain alasan di atas, mengapa ganda putra menjadi gacoan Indonesia juga terlihat dari sejarahnya. Sejak Kejuaraan Dunia dilaksanakan pada 1977, Indonesia menjadi negara dengan raihan medali tertinggi di sektor ganda putra.
Tercatat Indonesia meraih 10 emas, lima perak, dan sembilan perunggu. Dari hasil ini, Indonesia mengumpulkan 24 medali.
Hal ini menjadi bukti ganda putra Indonesia selalu bisa diandalkan di ajang BWF World Championship. Jika jalannya mulus, salah satu dari empat pasang ganda putra bisa menjadi juara dunia.
(Hakiki Tertiari )