SOLO - Indonesia gagal menambahkan medali emas dari cabang olahraga (cabor) tenis kursi roda usai Ndaru Patma Putri gagal menang di partai final tunggal putri saat melawan wakil Thailand, Sakorn Khantasit. Kendati demikian, Ndaru mengaku tetap puas karena tetap bisa menyumbangkan medali perak di ajang ASEAN Para Games 2022 tersebut.
Tampil di Manahan Tennis Center, Kamis (4/8/2022), Ndaru harus mengakui ketangguhan Sakorn. Dia kalah dalam dua set langsung dengan skor 0-6, 1-6.
Pemain Thailand itu memang sangat mendominasi pertandingan sejak awal. Ndaru pun mengakui hal tersebut. Dia mengakui kalau Sakorn merupakan pemain yang punya segudang pengalaman.
"Dia mendominasi banget, ini pertemuan saya ketiga kalinya. Sebelumnya saya juga belum bisa mengimbangi dia, walaupun sebenarnya saya sudah all out tetap berusaha, tapi memang belum bisa mengimbangi," kata Ndaru kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia, Kamis (4/8/2022).
"Mereka (Thailand) bisa ikut turnamen ke luar negeri satu bulan sekali. Sakorn juga bagus pleasing pleasing nya. Kita tidak pernah turnamen di luar negeri sehingga memang kurang jam terbang," lanjutnya.
Ndaru pun tetap puas dengan medali perak yang telah didapatnya. Dia mengakui bahwa sedari awal targetnya adalah memang mencapai final.
Terlebih ketika tahu lawannya adalah Sakorn yang merupakan bintang dunia. Ndaru juga memetik pelajaran dari hasil pertandingan tersebut.
"Target saya ketika tahu lawan lawan saya diluar dari pelatih harus sampai final. Target saya sudah terpenuhi walaupun mohon maaf saya belum bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia," imbuhnya.
"Pelajaran yang bisa dipetik, saya hari lebih banyak latihan lagi. Pukulan tidak perlu terlalu kencang yang penting pleasingnya bisa bagus," tutup Ndaru.
(Rivan Nasri Rachman)