Pembalap berpaspor Monako itu memang mengira akan tetap balapan di masa depan meski tanpa sang ayah. Sebab, balapan sudah ada di dalam DNA Leclerc. Akan tetapi, dia menilai mental, yang diajarkan sang ayah, membuatnya mampu menembus F1.
“Hal itu (balapan F1) merupakan sesuatu yang saya cintai. Tetapi, saya pikir tidak akan masuk ke F1 jika bukan karenanya. Dia memberikan contoh penting agar dapat berkembang sebagai pembalap serta individu,” ujarnya.
(Andika Pratama)