BOLOGNA – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menilai minimnya perseteruan panas antara para pembalap membuat MotoGP berubah. Akan tetapi, dia menyukai perubahan itu karena rasa hormat antara para pembalap bertambah.
Sebagaimana diketahui, Pecco -sapaan akrab Bagnaia- itu menjadi pesaing terdekat Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dalam perebutan gelar juara MotoGP 2021. Dia menang dalam empat balapan dan hanya berselisih 26 poin dari Quartararo yang akhir menjadi juara.
Meski rival, persaingan antara dua pembalap itu tidak pernah memanas. Mereka menunjukkan rasa hormat satu sama lain sepanjang musim.
Bahkan, ketika Pecco terjatuh di MotoGP Emilia Romagna 2021 dan terpaksa merelakan gelar juara dunia jatuh ke tangan El Diablo –julukan Quartararo- meski ada dua balapan tersisa, tidak ada ucapan atau gestur yang memperlihatkan Bagnaia kesal dengan sang rival. Pembalap asal Italia itu justru menjadi orang pertama yang menyambut sang juara di pit lane.
Oleh sebab itu, Pecco menilai MotoGP telah berubah. Menurutnya, para pembalap generasi baru lebih mengutamakan rasa hormat antara satu sama lain.
"Saya pikir olahraga kami (MotoGP) telah berubah. Sebab, bertahun-tahun yang lalu, tidak seperti ini," kata Bagnaia, dilansir dari Motorsport, Sabtu (25/12/2021).
"Dan, saya pikir ini adalah momen yang bagus dari olahraga kami. Sebab, rasa hormat selalu menjadi hal utama,” tuturnya.