“Ini (mengendalikan emosi) adalah sesuatu yang saya kerjakan. Ini sulit. Saya seorang pria yang memiliki banyak emosi. Di satu sisi itu baik, di sisi lain, itu buruk,” kata Quartararo dilansir dari Cycle News, Sabtu (18/12/2021).
“Di Aragon, saya ingin berteriak. Tetapi dengan pengendalian diri saya mencoba melakukan yang terbaik. Itu benar-benar tidak mudah. Ini adalah cara bagi saya untuk mengambil pengalaman dan belajar. Ini cara yang sangat bagus untuk menjadi lebih dewasa,” imbuhnya.
Berkat pengendalian emosi yang dilakukannya itu, El Diablo sukses menaikkan rata-rata poin yang didapatnya setiap balapan. Musim lalu bersama tim satelit Yamaha, dia menghasilkan rata-rata 9,0 poin per balapan, tapi pada musim ini performanya meningkat menjadi 15,4 poin per balapan.
Alhasil, pembalap kelahiran Nice itu keluar sebagai juara dunia MotoGP 2021. Dia berhasil membawa pulang gelar juara untuk Yamaha yang terakhir kali mendapatkannya pada 2015 lalu bersama Jorge Lorenzo.
(Djanti Virantika)