“Kemudian ada beberapa penyesalan, ketika dia jatuh di Mugello, lalu nasib buruk pada balapan Austria dan Silverstone (karena masalah ban). Bagaimanapun ini adalah kejuaraan yang spektakuler, kami berharap untuk melanjutkan bagaimana kami menyelesaikannya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria asal Italia itu mengatakan bahwa Ducati saat ini terus berupaya meningkatkan performa motor Desmosedici 2022 yang akan ditunggangi Pecco musim depan. Menurutnya, dua tes pramusim di Sepang dan Mandalika akan sangat penting bagi perkembangan motor mereka.
“Katakanlah bahwa saat ini kami memiliki beberapa ide untuk dicoba. Kami mencoba sesuatu di Jerez, tetapi tes musim dingin di Indonesia dan Malaysia akan sangat penting. Kami dapat memiliki ruang besar untuk perbaikan di sektor-sektor di mana merek lain secara objektif lebih kuat,” jelasnya.
Jika Ducati berhasil mengembangkan Desmosedici dan menambal kekurangan yang mereka miliki, bukan tidak mungkin Pecco akan meraih gelar juara dunia perdananya musim depan. Selain itu, dia juga akan menjadi pembalap kedua yang mempersembahkan gelar MotoGP untuk Ducati.
(Djanti Virantika)