"Dia membutuhkan tim baru dan orang-orang baru untuk merasa lebih bahagia dan lebih termotivasi. Rupanya dia mengendarai motor yang lebih buruk, di tim yang lebih buruk. Sejarah mengatakan ini. Tapi Anda tidak pernah tahu,” tambahnya.
Setelah menjalani debut dengan tim barunya, Vinales masih jauh dari yang diharapkan sebelumnya. Ia hanya mampu finis di urutan 18 di MotoGP Aragon pada akhir pekan lalu. Namun begitu, ia senang karena berhasil mengumpulkan data yang diperlukan untuk persiapan balapannya di seri-seri selanjutnya.
“Penilaiannya positif, pada akhirnya sangat penting bagi kami untuk menambah jam terbang, saya telah melihat sisi baik dan buruknya. Saya tidak memiliki kecepatan seperti yang ada di depan, tapi perlahan kami akan tiba," kata Vinales dikutip dari Speedweek.
Ia menyebut bahwa motor Aprilia sulit untuk dijinakkan. Oleh karena itu, ia butuh beradaptasi lebih agar bisa menyatu dengan motornya agar mendapatkan hasil yang optimal ketika saat balapan berlangsung.
“Motor Aprilia lebih sulit untuk dikendarai. Tapi saya tidak memiliki masalah dengan itu.Saya mampu menyelesaikan balapan tanpa masalah besar. Tapi, motor bergerak sedikit lebih banyak, sangat sedikit ruang bagi saya untuk meregangkan tubuh," tambahnya.
(Rachmat Fahzry)