Jarvis menjelaskan, bahwa keputusan yang diumumkan di Assen pada akhir Juni lalu adalah kesepakatan bersama. Dia tahu Vinales sudah tidak betah bersama Yamaha dan dia juga tidak ingin menahan seseorang yang ingin pergi dari timnya.
“Ini adalah kesepakatan bersama. Pembalap tidak senang dengan situasinya di Yamaha dan dia ingin pindah, jadi kami mengerti dan kami tidak pernah ingin mempertahankan seseorang di tim dalam hubungan yang tidak bahagia,” ujar petinggi Yamaha itu.
“Jadi, kami menerima pada tahap itu dan berkata, 'Oke, demi kepentingan kedua belah pihak untuk berpisah, tetapi mari kita lakukan secara profesional, mari kita lakukan dengan baik, mari selesaikan musim ini,' karena untuk berpisah di pertengahan musim bukanlah hal yang baik,” tambahnya.
“Itu adalah niat yang jelas dari Yamaha dan Maverick di Assen. Akan tetapi, setelah liburan musim panas, tentu saja kami kembali ke balapan pertama di Styria dan kemudian semuanya berubah, jadi apa yang terjadi di sana luar biasa. Kemudian setelah MotoGP Austria, berakhir di kesimpulan bahwa sayangnya kita harus berpisah,” pungkasnya.
(Andika Pratama)