DAVID Jacobs mampu menembus semifinal para tenis meja nomor C10 tunggal putra di Paralimpiade Tokyo 2020. Namun, langkahnya terhanti di babak empat besar.
Di Semifinal, Jacobs terhenti dari wakil Prancis, Mateo Boheas. Bermain di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jacobs kalah dengan skor 2-3. Meski demikian dia tetap menyumbang medali perunggu untu Indonesia.
Dian David Michael Jacobs atau biasa dipanggil dengan David Jacobs adalah pemain para tenis yang mewakili Indonesia di berbagai turnamen. Ia lahir di Ujung Pandang (sekarang Makassar) pada 21 Juni 1977.
Baca juga: Gagal di Semifinal, David Jacobs Sumbang Perunggu untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
David merupakan salah satu penyandang disabilitas yang memiliki masalah fungsional pada salah satu lengannya. Kendati demikian, pria berusia 44 tahun tersebut merupakan salah satu atlet kebanggaan Indonesia.
Tercatat, David pernah mempersembahkan gelar untuk Tanah Air. Di antara gelar tersebut adalah medali emas di SEATTA Games Singapura pada tahun 2001, medali perunggu Paralimpiade London 2012 dan yang paling baru adalah medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020.
Perjalanan Karier
David awalnya merupakan atlet tenis meja yang tekun sejak berusia 10 tahun dan berhasil merengkuh berbagai prestasi. Sambil berkuliah di Fakultas Ekonomi Perbanas, ia pernah meraih medali emas di SEATTA Games Singapura pada tahun 2001.
Ia terus bermain untuk Indonesia di berbagai kompetisi di Asia. Tercatat, ia pernah bermain di SEA Games Vietnam pada tahun 2003, SEA Games Filipina 2005 dan SEA Games Thailand 2007. Pada tahun 2004, David juga pernah memenangkan kompetisi tenis meja di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Setelah kemenangan itu, David diangkat menjadi karyawan di Departemen Olahraga Nasional dan pada tahun 2008 David menjadi pelatih tenis meja Indonesia. Namun, pada akhir tahun 2009 ia mulai bermain di turnamen para tenis meja.