“Valentino, yang jauh lebih membumi daripada saya, segera menyadarkan saya bahwa akan lebih menyenangkan untuk melanjutkan dengan motor. Dengan melakukan tes bersama yang lain, dia juga mengerti betapa sedikit yang diperhitungkan pembalap di Formula 1 , sementara dia menyadari pentingnya dirinya di atas roda dua," lanjut sang ayah.
Graziano pun kini justru menyesal pernah sekeras itu demi membuat anaknya mewujudkan keinginannya itu. Ia pun memetik pelajaran dari hal tersebut.
"Orang-orang muda harus memutuskan lebih awal, ketika sudah memiliki kemampuan belajar," lanjut Graziano.
“Adapun orang tua, saya sadar bahwa semakin berharap empati dari anak, justru semakin buruk. Semakin banyak Ayah yang menyingkir, semakin baik untuk semua orang," tutupnya.
(Djanti Virantika)