“Saat itu, pers menyuruh saya berbalik dan dia memiliki pesan itu. Saya lupa segalanya (tentang kekalahan tersebut). Saya seperti ‘ya Tuhan’,” ucap Maurice.
Ternyata, momen lamaran ini bukan kali pertama yang dilakukan sang pelatih kepada Maurice. Sebelumnya, Guillermo pernah melakukan hal serupa pada 2010 ketika Maurice masih berumur 17 tahun.
Saat itu, Maurice secara tegas menolak karena merasa masih terlalu muda dan ingin fokus pada kariernya. Guillermo pun mendukung keputusan tersebut dan tetap giat melatih Maurice hingga 10 tahun kemudian.
Bukti kesabaran sang pelatih menuai akhir yang bahagia bagi keduanya. Mereka tentu akan berbahagia ketika kembali ke kampung halamannya di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan ini.
(Djanti Virantika)