Schwantz pun memberikan pendapatnya mengenai keputusan Vinales berpisah dengan Tim Yamaha. Schwantz menilai bahwa keputusan tersebut seakan-akan menunjukkan betapa lemahnya mentalitas Vinales sebagai pembalap profesional.
“Melihat Maverick finis terbuncit dengan motor pabrikan Yamaha di Jerman sementara Fabio mampu finis ketiga. Itu benar-benar sungguh mengherankan,” jelas Schwantz, sebagaimana dilaporkan oleh Motorsport Total, Sabtu (17/7/2021).
“Dengan tim pabrikan Yamaha! Sepekan setelahnya, Maverick malah tercepat di semua sesi dan hanya diasapi Fabio dalam balapan. Di MotoGP, Anda tak boleh sekadar jadi rider yang baik. Anda juga harus mempunyai kepala yang kuat,” sambungnya.
Baca Juga: Soal Masa Depannya, Maverick Vinales Tak Ingin Terburu-buru
“Jika tandem Anda menang dan memimpin klasemen, Anda bisa mudah sedih atau tak termotivasi. Anda bisa jadi putus asa. Anda harus fokus pada tugas, mengeluarkan seluruh potensi, dan bekerja sebaik mungkin sampai akhir musim,” tuntas pria berkebangsaan Amerika Serikat tersebut.
(Ramdani Bur)