“Sulit untuk memahami alasan mengapa Vinales ingin meninggalkan Yamaha. Namun, memiliki rekan setim seperti Quartararo juga bisa membuat Anda akhirnya memutuskan hal itu (pergi seperti yang dilakukan Vinales),” kata Cadalora, dikutip dari Motorsport, Minggu (3//7/2021).
“Dulu pada musim 1993, tidak ada pembalap yang mau setim dengan Wayne Rainey. Itu karena setahun sebelumnya, dia bertandem bersama John Kocinski yang mendapatkan hasil yang cukup mengecewakan (usai kalah bersaing dengan Rainey),” tambah Cadalora mengaitkan kasus Vinales dengan Rainey.
"Saya selalu suka memiliki rekan setim yang kuat. Itu membuat Anda bisa terus berkembang dan memotivasi diri sendiri. Menurut saya, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pada 2016 (di Yamaha) adalah salah satu pasangan rider yang dapat tumbuh secara bersama,” lanjutnya.
"Untuk tim, tentu yang terbaik adalah memiliki dua pembalap yang kuat. Namun, terkadang tidak mungkin (bisa berjalan mulus). Di atas segalanya, mereka harus tangguh secara mental," tutup pria yang pernah mencicipi gelar juara dunia 125cc dan 250cc itu.
(Rachmat Fahzry)