ANDORRA – Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, memberikan komentar mengenai rencana MotoGP menggelar balapan jalan raya di musim 2022. Marquez dengan tegas menolak rencana tersebut, lantaran balapan jalan raya memiliki risiko lebih besar daripada di lintasan permanen.
Sebagaimana diketahui, Dorna selaku panitia MotoGP pun berencana mengikuti Superbike dan Formula One (F1) untuk menggelar balapan jalan raya di musim depan. Hal tersebut sejatinya bukan sesuatu yang baru di MotoGP.
Pasalnya Sirkuit Sachsenring pernah jadi tuan rumah MotoGP Jerman Timur pada 1961-1972 sempat berstatus sebagai balapan jalan raya. Akan tetapi semenjak kembali masuk kalender MotoGP 1998, mereka merubah layout dan menjadi sirkuit tertutup alias permanen.
Semenjak saat itu, seluruh sirkuit yang menjadi venue MotoGP berstatus sebagai lintasan permanen. Namun tradisi nampaknya akan berbeda di MotoGP 2022, mengingat Sirkuit Mandalika memang berstatus sebagai balapan jalan raya.
Hal tersebut tidak lepas dari fakta bahwa Sirkuit Mandalika yang terletak di Lombok, adalah peleburan antara jalanan umum dan lintasan permanen sama halnya Sachsenring dulu, namun disajikan dengan interpretasi modern.
Baca Juga: Kenang MotoGP 2019, Jorge Lorenzo Kecewa Duet dengan Marc Marquez Tak Berakhir Manis
Keputusan Dorna menggelar balapan di Sirkuit Mandalika yang berstatus balapan jalan raya tersebut memang menuai pro-kontra dari kalangan pembalap. Ada yang mendukung, namun banyak juga yang menolak.
Marquez pun menjadi pembalap yang terang-terangan menolak rencana balapan jalan raya. Sebab, The Baby Alien –julukan Marquez– merasa balapan jalan raya jauh lebih berisiko daripada mengaspal di sirkuit permanen.