MUGELLO – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, tidak berharap banyak pada balapan MotoGP Italia 2021. Balapan seri keenam itu akan berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (30/5/2021), malam WIB.
Marquez wajar pesimistis jelang balapan karena tidak tampil apik sejak sesi latihan bebas hingga kualifikasi. Marquez kesulitan untuk bersaing dengan para pembalap besar lain di barisan terdepan.
Hasil buruk pada sesi latihan bebas pertama hingga ketiga membuat Marquez terlempar ke kualifikasi satu (Q1). Marquez pun berusaha agar menjadi dua pembalap tercepat di Q1 sehingga bisa masuk ke kualifikasi kedua (Q2).
Karena tidak terlalu cepat, Marquez pun memakai taktik yang sedikit licik di Q1. dia memilih pembalap tercepat, berdasarkan daftar catatan waktu sebelum Q1, untuk dijadikan derek.
BACA JUGA: Start Ketiga di MotoGP Italia 2021, Zarco Akui Terbantu dengan Jack Miller
Marquez memilih pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, sebagai dereknya di Q1. The Baby Alien -julukan Marquez- pun membuntuti Vinales, lalu menggunakan slipstream untuk menjadi lebih cepat.
BACA JUGA: Berulah, Marc Marquez Minta Maaf kepada Maverick Vinales
Taktik Marquez membuat Vinales kesal sehingga menegurnya saat hendak memasuki pit lane pada Q1. Pada akhirnya, Marquez masuk ke Q2, sedangkan Vinales tidak. Marquez menyegel tempat ke-11 di kualifikasi, dua posisi di depan Vinales.
Namun, posisi ke-11 saat start tidak membuat Marquez optimistis. Pembalap asal Spanyol menduga dirinya akan finis di barisan belakang karena kondisi fisiknya belum 100 persen bugar.
“Bahunya (kanan) sakit, tetapi hari ini lehernya juga mulai (sakit). Tidak pas, seperti lengan yang lain, lalu semua otot di sekitar bahu menjadi lebih buruk. Bisa leher, punggung, lengan, bisep,” kata Marquez, dikutup dari Crash, Minggu (30/5/2021).
"Kami bercanda dengan Maverick misalnya, saya berkata 'Anda akan melewati saya.’ Maksud saya, tidak masalah di mana saya finis, di urutan ke-14, ke-10 atau ke-8. Saya tidak tahu mana yang akan menjadi posisi terakhir saya, tetapi saya tahu itu (akan finis di belakang),” ucap pembalap berumur 28 tahun itu.
“Saya harus menyelesaikan balapan, melakukan beberapa putaran dan menempuh beberapa kilometer. Saat ini proses mental yang sulit, tetapi kami harus melakukannya,” tuturnya.
(Rachmat Fahzry)