“Semua berkendara dengan cara yang sama. Motor ini butuh gaya spesifik, si rider harus melakukan sesuatu agar motor mau belok dan mengerem lebih baik,” jelas Marini, sebagiamana dilaporkan oleh, GPOne, Minggu (21/3/2021).
“Akan tetapi tiap pembalap punya cara sendiri. Jadi, menarik melihat tiga pembalap yang lebih berpengalaman. Saya juga lihat data Jorge (Martin) dan Enea (Bastianini), namun jelas, demi belajar lebih cepat, lebih penting lihat data Jack, Johann (Zarco), dan Pecco (Bagnaia),” lanjutnya.
“Cara Jack sangat aneh dalam mengendalikan motornya, begitu juga setupnya. Tak mudah menirunya. Namun, bisa dilihat lewat Jack bahwa motor ini punya potensi sangat besar. Ia bisa membuat motor ini menikung seperti Yamaha.”
Baca Juga: Francesco Bagnaia Tak Merasa Dianaktirikan Ducati
“Terlebih saya merasa bahwa Corner speed-nya benar-benar sangat baik. Inilah yang ingin saya perbaiki, saya ingin mengendarai motor ini seperti Jack, karena ini penting untuk catatan waktu,” tuntas pembalap berusia 23 tahun tersebut.
(Ramdani Bur)