Pendapat senada dilontarkan Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt. Menurutnya, tidak pantas seorang pembalap tes mendapatkan kesempatan membalap sebanyak yang dirasakan Stefan Bradl musim lalu.
“Stefan Bradl semakin ke sini malah menjadi pembalap reguler. Saya tidak yakin dia berhak melakukan tes dan membalap sebanyak yang dilakukan musim lalu. Ini sesuatu yang harus diatasi,” tegas Johan Stigefelt.
Keluhan dua sosok tersebut cukup beralasan. Hadirnya Stefan Bradl pada balapan reguler dikhawatirkan bakal dimanfaatkan HRC untuk mengetes sejumlah suku cadang baru. Hal itu jelas-jelas berbeda dengan kesempatan tampil sebagai pengganti atau ketika diberi wildcard.
Pembalap tes memang diperkenankan tampil dengan fasilitas wildcard, setidaknya tiga kali sepanjang musim reguler. Wajar apabila Pit Beirer dan Johan Stigefelt keberatan dengan banyaknya jumlah balapan yang dijalani Stefan Bradl.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)