PEVOLI cantik Tanah Air, Wilda Siti Nurfadhilah, memiliki pesona yang membuat para pecinta olahraga voli menjadi terpukau. Sejalan dengan parasnya yang cantik, prestasi Wilda di dunia voli pun begitu gemilang.
Pada beberapa tahun terakhir, pemain kelahiran Bandung, 7 Februari 1995 ini memiliki prestasi yang gemliang. Salah satunya menjadi bagian dari skuad Timnas voli Indonesia dalam meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2019 di Filipina.
Baca juga 5 Potret Wilda Nurfadhilah, Pevoli Cantik Tanah Air yang Pilih Hijrah dan Berhijab
Selain itu, pata tahun lalu, Wilda juga dipercaya menjadi kapten dari Tim Jakarta Pertamina Energi. Namun, di balik prestasinya yang luar biasa, Wilda tidak memiliki penampilan biasa seperti para pemain voli putri pada umumnya.
Pemain berusia 26 tahun itu memiliki penampilan yang tertutup setelah pada 2016 memutuskan berhijrah. Baik di dalam atau di luar lapangan, Wilda mengenakan hijab dan benar-benar menutup aurat seluruh tubuhnya.
Baca juga Sempat Dituduh Pria, Aprilia Manganang Sukses Ukir Prestasi Sampai Luar Negeri
Akan tetapi, penampilan itu justru tak menghalangi tekadnya untuk berprestasi. Beberapa tahun silam telah menjadi bukti bahwa Wilda tetap mampu berprestasi walau memiliki penampilan hijab. Bahkan cerita Wilda tentang masa hijrahnya dan juga prestasi di dunia voli, sempat ia tuangkan dalam akun Instagram-nya.
“Aku masih orang yang sama, suka bercanda dan bahkan masih akan terus sedikit gila, tetapi hanya saja, dengan hati dan pemahaman yang berbeda,” ucap Wilda, melansir dari Instagram pribadinya, Senin (15/2/2021).
“Menurut saya menjadi olahragawan enggak menutup kemungkinan untuk kita ingin menjadi seorang muslimah yang lebih baik, bukankah itu suatu kewajiban? Dan bukan suatu hal untuk tawar menawar,” lanjutnya.
“Dengan syariat Islam yang kita pegang dalam hati, kita juga bisa berprestasi, meraih impian. Pertanyaannya adalah sanggupkah kalian bertahan dan istiqomah?,” tambahnya.
“Ya! Kita bisa melakukannya. Allah ada, Allah dengan segala kuasaNya, cukup dengan perlihatkan prestasimu di dalam lapang. Perlihatkan seorang muslimahmu di luar lapang,” sambungnya.
“Apakah ada yang salah? Tidak. Hanya saja kamu harus cukup kuat untuk mendengarkan beberapa cibiran manusia lain ketika telingamu mendengarnya. Aku pun baru memulai, masih sangat belajar dan terus belajar,” pungkasnya.
(Rachmat Fahzry)