Zahra Lari, Atlet Ice Skating Pertama yang Mengenakan Hijab di Ajang Internasional

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Sabtu 06 Februari 2021 12:01 WIB
Zahra Lari. (Foto/Instagram Zahra Lari)
Share :

DUBAI - Zahra Lari atlet ice skating dari Uni Emirat Arab (UEA), merupakan atlet pertama yang mengenakan hijab saat belaga di kompetisi internasional. Dia sempat mendapat tentangan dari ayahnya untuk menjadi skater.

Zahra Lari dijuluki Ice Princess atau Putri Es. Nama itu terinspirasi dari salah satu karakter di film Disney. Lari adalah skater pertama yang mewakili UEA secara internasional.

Perempuan berusia 25 tahun itu melakukan debut internasionalnya di Piala Eropa 2012 di Canazei. Saat itu UEA menjadi negara Arab pertama yang bergabung dengan International Skating Union.

Baca juga: Foto dengan Buket Mawar Jumbo, Sabina Altynbekova Curi Perhatian

Baca juga: Setelah Masuk Islam, Atlet Angkat Besi Rebeka Koha Merasakan Kedamaian dan Kebahagiaan

Penampilannya menimbulkan kontroversi. Poin Zahra Lari dikurangi karena dia mengenakan jilbab. Lari kemudian berkampanye untuk mengubah peraturan tersebut. Dia meminta Federasi Seluncur Es Dunia (ISU) untuk mengubah aturan dan mengizinkan atelt mengenakan hijab saat berlaga.

Zahra Lari juga harus berjuang melawan kuranganya tempat latihan di negaranya. Pada awalnya, dia juga tidak mendapat restu dari ayahnya untuk menjadi atlet ice skating.

"Saya mulai bermain skating ketika saya berusia 12 tahun, setelah menonton film Disney 'Ice Princess'," kata Lari mengutip CNN Internaional.

"Ayah saya merasa bahwa hal itu bertentangan dengan tradisi dan budaya kami untuk seorang gadis berkompetisi dalam olahraga," kenang Lari.

Pada awalnya, Zahra memutuskan hanya bermain skate untuk kesenangan. Namun setelah melihat antusias putrinya di gelanggang es, lambat laun ayahnya mengalah, dan mengizinkan Zahar Lari untuk mengikuti kompetisi.

"Sekarang dia adalah pendukung terbesar saya," katanya.

Pada 2012 di Piala Eropa di Canazei, Italia, Zahra Lari adalah wanita Arab pertama yang bermain skate di depan panel juri internasional profesional yang mengenakan jilbab. Juri mengurangi poin dari skornya karena pelanggaran pakaian.

"Saya benar-benar tidak memiliki perasaan negatif terhadap putusan ini," kata Lari. "Para juri saat itu belum pernah melihat seseorang bersaing dengan itu sehingga mereka benar-benar tidak tahu bagaimana cara menilai saya," tambahnya.

"Kepala pengembangan ISU saat itu, meminta untuk bertemu dengan saya saat saya di Hongaria. Dia ingin melihat hijab itu dan memahami betapa amannya di atas es," kenang Lari.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya