ABU DHABI – Petarung asal Amerika Serikat (AS), Justin Gaethje telah gagal menumbangkan Khabib Nurmagomedov di pertarungan UFC 254 pada 25 Oktober 2020 kemarin. Ia yang awalnya cukup percaya diri dapat mengalahkan pemegang sabuk kelas ringan UFC itu justru nyatanya tak berdaya di hadapan Khabib.
Gaethje langsung dapat dikalahkan Khabib dengan waktu 1 menit 34 detik usai membuat pemegang sabuk juara interim kelas ringan itu menyerah. Gaethje menyerah karena Khabib melakukan teknik penguncian triangle choke ketika ronde kedua baru dimulai beberapa detik saja.
Gaethje pun mengaku benar-benar dibuat lemas oleh Khabib ketika leher dan tangannya dikunci oleh petarung berjuluk The Eagle tersebut. Saking lemasnya, Gaethje mengaku sampai terjatuh kea lam mimpi alias hampir tak sadarkan diri.
Baca Juga: Pendatang Baru Ini Pasrah jika Tak Diberi Sabuk Juara Milik Khabib
Beruntung wasit langsung menghentikan pertarungan. Gaethje yang hampir tak sadarkan diri itu langsung merasa lega ketika mendenger bel berbunyi pertanda pertarungan tersebut berakhir.
Gaethje merasa senang karena kalah dengan cara teknik penguncian ketimbang dibuat KO oleh Khabib. Sebab menurutnya kalah dengan cara knock out (KO) atau technical out (TKO) berarti ada konsekuensi kesehatan di balik masalah itu.
Sementara kalah dengan teknik penguncian, bagi Gaethje memiliki peluang risiko lebih kecil ketimbang dihabisi hingga sampai TKO atau KO. Jadi, Gaethje sangat bersyukur dibuat menyerah pakai cara submission oleh Khabib.
“Andai saya dipukul sampai KO, hal tersebut tentu lebih menyebalkan karena ada konsekuensi kesehatan nantinya. Akan tetapi, jika Anda dibuat tercekik, maka Anda hanya mendapatkan sebuah mimpi sebentar,” cerita Gaethje, dikutip dari ESPN, Jumat (6/11/2020).
“Saya pun merasa senang ketika mendengar bel ronde berbunyi. Saya rasa tak ada orang yang lebih bahagia ketika mendengar bel itu berbunyi selain saya sendiri. Saya tahu saya kalah dan saya tak pernah takut ketika dikunci oleh lawan,” pungkas Gaethje.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)