“Kita tidak pernah tahu karena saya kecelakaan. Namun, jika saya bisa kehilangan waktu lebih sedikit dibandingkan Quartararo, karena mungkin saya lebih baik di lap-lap akhir, saya juga bisa menang,” tukasnya.
Sayangnya, Valentino Rossi sedikit salah perhitungan. Ia nekat melajukan motornya lebih cepat ketimbang terus menjaga ritme balap. Sebab, di belakang sudah ada pembalap-pembalap Suzuki dan Ducati yang biasanya lebih cepat pada akhir lomba.
“Setelah Franco melebar di tikungan satu, saya mendorong laju motor karena tidak mau tertinggal jauh dari Fabio. Saya berusaha sedekat mungkin karena tahu motor-motor yang biasa lebih cepat di akhir lomba, seperti Suzuki dan Ducati, kian mendekat,” papar pembalap berusia 41 tahun itu.
“Tentu saja, saya bisa naik podium hari ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di putaran-putaran terakhir, karena semua orang, terutama Quartararo, sangat melambat,” tutup Valentino Rossi, yang sudah tidak pernah menang sejak GP Belanda pada Juni 2017.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)