SPIELBERG – Kesalahan fatal dilakukan Valentino Rossi pada Kualifikasi MotoGP Styria 2020, Sabtu 22 Agustus malam WIB. Pembalap Tim Monster Energy Yamaha itu terjatuh saat mencoba menajamkan waktunya di babak pertama kualifikasi (Q1).
Sirkuit Red Bull Ring di Spielberg memang tidak ramah buat motor YZR M-1 milik Yamaha. Valentino Rossi gagal mencatatkan waktu yang konsisten pada tiga sesi latihan bebas. The Doctor hanya mampu membukukan waktu satu putaran tercepat 1 menit 23,950 detik dari tiga sesi latihan.
Catatan waktu itu hanya menempatkannya di peringkat 15. Dengan begitu, Valentino Rossi harus mengikuti kualifikasi dari babak pertama. Pada kualifikasi, Sabtu 22 Agustus 2020 malam WIB, ia hanya mencetak waktu satu putaran tercepat 1 menit 24,127 detik dan menghuni peringkat lima Q1.
Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Styria 2020, Banyak Kejutan Terjadi
Nahas menimpa Valentino Rossi. Saat hendak menajamkan waktu agar bisa masuk dua besar, ia justru terjatuh di tikungan sembilan ketika Q1 hampir selesai. Alhasil, pria berusia 41 tahun itu gagal menajamkan waktu dan harus puas memulai lomba dari peringkat 14.
“Sayangnya, saya membuat kesalahan pada tikungan sembilan. Sepertinya, saya menyentuh garis putih yang masih kotor gara-gara kecelakaan di Moto3, di mana oli berceceran di aspal. Jadi, saya kehilangan cengkeraman ban depan,” papar Valentino Rossi, dikutip dari laman resmi Yamaha MotoGP, Minggu (23/8/2020).
Selain pada Q1, pria berpaspor Italia itu juga melakukan kesalahan pada sesi latihan bebas tiga (FP3) di pagi hari. Kesalahan tersebut berakibat fatal karena Valentino Rossi gagal menajamkan catatan waktu. Padahal, catatan waktu terbaiknya hanya berselisih 0,5 detik dari pemuncak klasemen!
“Saya juga melakukan kesalahan pada sesi pagi saat dalam putaran yang bagus sehingga harus masuk Q1. Sesi tersebut sangat sulit karena semua orang menggeber motor sekencang-kencangnya,” imbuh Valentino Rossi.
Kendati memulai balapan pada Minggu (23/8/2020) malam WIB dari baris kelima, Valentino Rossi tidak kehilangan optimisme. Menurutnya, kecepatan saat lomba (race pace) terbukti bagus sepanjang sesi latihan. Karena itu, ia akan berusaha maksimal sejak bendera start dikibarkan.
“Memulai dari posisi 14 jelas sulit, tetapi race pace saya tidak terlalu buruk. Ini memang bukan trek terbaik buat kami dan sulit mengendarai Yamaha di Austria,” terang pembalap bernomor motor 46 itu.
“Namun, laju motor tidak terlalu buruk dan saya cukup kuat. Balapan akan sangat panjang. Kami harus memulai segalanya dengan baik dan mengupayakan performa maksimal sejak start,” tutup juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)