BOLOGNA – Pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, selalu jadi unggulan untuk menjuarai MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Patut disayangkan, Dovizioso hanya mampu finis di posisi dalam tiga musim beruntun. Meski begitu, capaian tersebut sudah membuktikan kualitas Dovizioso.
Agar mencapai level sekarang, Dovizioso banyak menghadapi kendala pada awal kariernya di MotoGP. Dovizioso naik ke MotoGP dari kelas 250cc pada musim 2008 saat direkrut Repsol Honda. Bergabung ke Honda tidak menjamin Dovizioso mudah mendapatkan kemenangan.
Kemenangan pertama Dovizioso dicatatkan di MotoGP Inggris 2009 yang saat itu masih berlangsung di Sirkuit Donington Park. Dovizioso finis pertama, tetapi cara kemenangan itu diraih tidak terlalu disukai pembalap berpaspor Italia tersebut. Dovizioso menang tetapi dalam keadaan belum nyaman mengendarai motor MotoGP.
BACA JUGA: Dovizioso Prediksi Quartararo dan Vinales Bakal Sangat Kuat Musim Ini
Dovizioso kemudian bertahan di Honda selama empat musim sebelum pindah ke Yamaha pada 2012 dan berlabuh ke Ducati setahun kemudian. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, akhirnya kemampuan Dovizioso pun meningkat.
Dovizioso berterima kasih kepada orang-orang yang terus mempercayai kemampuannya. Salah satu orang yang berperan besar dalam karier Dovizioso adalah sang Manajer, Simone Battistella. Dovizioso menyebut Battistella adalah orang yang membuatnya tahu bagaimana cara menjadi lebih baik sebagai pembalap MotoGP.
“Butuh beberapa tahun (beradaptasi di MotoGP) karena saya kuat dalam beberapa aspek tetapi tidak pada yang lain. Saya harus berterima kasih kepada beberapa orang, seperti manajer saya Battistella, yang membuat saya mengerti bagaimana cara meningkatkan,” kata Dovizioso, menyadur dari Tutto Motori Web, Sabtu (23/5/2020).
(Ramdani Bur)