Tampil Apik di Suzuki, Joan Mir Sempat Kesulitan Dapat Tim

Djanti Virantika, Jurnalis
Kamis 26 Desember 2019 14:16 WIB
Joan Mir. (Foto: Twitter resmi Suzuki Ecstar)
Share :

HAMAMATSU – Pembalap Tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, mampu menunjukkan penampilan yang cukup apik pada musim debutnya mentas di MotoGP. Ia dapat mengakhiri perjalanannya di ajang MotoGP 2019 dengan bertengger di posisi ke-12 pada klasemen akhir. Mir pun beberapa kali mampu menyelesaikan perlombaan di posisi 10 besar.

Melihat kemampuan apik tersebut, siapa sangka Mir ternyata sempat kesulitan mendapatkan tim. Fakta ini diungkapkan oleh Manajer Mir, Paco Sanchez. Ia bercerita soal perjuangan pembalap asal Spanyol itu dalam meniti karier di dunia balap motor.

BACA JUGA: Manajer Suzuki Puas dengan Performa Mir di Musim Perdananya

Mir sejatinya berhasil unjuk gigi di awal-awal keikutsertaannya dalam perlombaan dunia balap motor. Di ajang Piala Rookies, Sanchez serta Alberto Puig (Manajer Tim Repsol Honda) melihat jelas potensi dalam diri Mir. Dengan bakat yang dimiliki, mereka yakin Mir bisa mengukir prestasi apik di ajang balap motor Grand Prix.

Sayangnya, pandangan Sanchez dan Puig berbanding terbalik. Mir sulit untuk mendapatkan tim, baik di ajang Moto3 ataupun Moto2. Tetapi akhirnya, perjuangan keras Sanchez dapat membuahkan tim untuk Mir. Kesempatan ini pun dapat dimaksimalkan oleh sang pembalap yang akhirnya kini bisa menembus kelas MotoGP.

“Entah bagaimana, Mir sulit untuk naik ke ajang lain. Saya pertama kali bertemu dengannya pada musim panas atau musim gugur 2013. Saat itu, seorang kenalan dari Mallorca menelefon saya dan memberi tahu tentang bakat yang ingin melamar Piala Rookies. Jadi, saya menghubungi Alberto Puig yang bertanggung jawab untuk memilih bakat di sana. Dia memintanya untuk mengawasi Joan Mir ketika memilih bakat. Lalu, dia memanggil saya dan mengatakan Joan membuat kesan yang baik bahwa dia berbakat," ujar Sanchez, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Kamis (26/12/2019).

“Saya berlari ke setiap tim GP di Moto3 dan Moto2, mengetuk dan memuji Joan pada 2015. Tidak ada yang menginginkannya. Juga tidak ada minat pada Piala Dunia Supersport. Tapi, orangtuanya tidak punya uang, kami hanya bisa menawarkan bakat pembalap,” lanjutnya.

“Akhirnya, saya mengumpulkan uang dan menempatkan Joan di salah satu tim Moto3. Pada 2015, ia harus mengendarai motor 2012 melawan tim Alzamora-Monlau dan Ajo Motorsport, yang berada di jalan dengan peralatan Piala Dunia. Meskipun demikian, Mir memenangkan dua balapan pertama. Setelah itu, saya benar-benar yakin akan kecepatannya. Pada 2016, kami meneken kontrak dengan Leopard-KTM, ia memenangkan GP Austria dan beberapa podium lainnya. Kami tinggal bersama Leopard untuk 2017,” tukasnya.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya