BUCKINGHAMSHIRE – Pembalap Tim Red Bull Racing, Max Verstappen, dipastikan bakal habis kontraknya dengan tim tersebut di pengujung Formula One (F1) musim 2020. Jadi, pada 2021 nanti masa depan Verstappen bisa dikatakan masih tanda tanya.
Banyak yang mengatakan sudah waktunya Verstappen naik ke tim yang lebih besar lagi, seperti salah satunya adalah Ferrari. Apalagi pada 2021 tersebut kontrak Sebastian Vettel di tim berlogo kuda jingkrak itu juga sudah habis, jadi ada peluang bagi Verstappen untuk masuk ke Ferrari dan menemani Charles Leclerc untuk mengarugi F1 2021.
Baca Juga: Alonso Sebut Hamilton Selevel dengan Schumacher
Akan tetapi, skenario tersebut ternyata tak sejalan dengan apa yang dipikirkan Verstappen. Menurut pembalap asal Belanda tersebut, sulit untuk menjalankan sebuah tim dengan hadirnya dua pembalap utama. Baginya, sebuah tim memang tidak boleh memiliki dua pembalap utama secara bersamaan.
Verstappen berpikiran seperti itu karena merasa potensi untuk terjadinya keributan akan sangat besar jika dirinya dan Leclerc disatukan di Ferrari. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa Verstappen tak setuju dan berkemungkinan besar menolak bergabung dengan Ferrari di F1 2021.
“Menurut saya hal itu (Verstappen setim Leclerc di Ferrari) tidak mungkin terjadi. Saya pikir Anda tidak boleh menggabungkan dua pembalap yang berpotensi untuk menjadi yang utama untuk saling balapan di satu tim,” jelas Verstappen, disadur dari Motorsport, Rabu (18/12/2019).
Perkataan itulah yang pada akhirnya membuat banyak pihak merasa Verstappen bakal sulit bergabung ke Ferrari. Sementara untuk ke Mercedes AMG Petronas, Verstappen tampaknya masih membuka peluang.
(Djanti Virantika)