NOALE – Pembalap Tim Aprilia Gresini, Aleix Espargaro, mengungkapkan sosok yang menjadi panutannya sebagai seorang rider profesional. Espargaro tanpa segan menyebut rider Tim Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, sebagai sosok panutannya.
Sebagaimana diketahui, perjalanan karier Dovizioso di MotoGP memang tidak berjalan mulus. Bahkan di awal-awal kariernya mentas di kelas primer, tidak ada satupun yang memandang Dovizioso sebagai salah satu pembalap yang patut diwaspadai.
Akan tetapi karier Dovizioso berubah drastis ketika memutuskan bergabung dengan Tim Ducati pada musim 2013. Meski harus melalui lima tahun perdananya bersama Tim Ducati dengan performa tak terlalu menjanjikan, performa Dovizioso mengalami peningatakan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Aleix Espargaro Percaya dengan Motor Baru Aprilia
Bahkan Dovizioso berhasil meraih status runner-up MotoGP dalam tiga musim terakhir. Pembalap berjuluk DesmoDovi tersebut juga kembali masuk dalam daftar calon juara dunia di MotoGP musim depan.
Sejumlah fakta tersebutlah yang membuat Espargaro menjadikan Dovizioso sebagai pembalap panutannya. Selain itu, Espargaro juga mengaku terkesan dengan metode kerja yang diperlihatkan Dovizioso sebagai profesional selama ini.
“Dovi adalah pembalap favorit saya di paddock ini, baik secara personal maupun profesional. Semua orang membicarakan Marc dan Vale, tapi Dovi juga impresif. Ia mengendarai Ducati yang tadinya tak kompetitif, dan kini meraih banyak kemenangan,” puji Espargaro, seperti disadur dari GPOne, Kamis (5/12/2019).
“Tandemnya terus berganti-ganti, dari Andrea sampai Jorge, tapi Dovi selalu selalu jadi yang terdepan. Bagi saya, ia adalah referensi. Ia selalu seimbang, dan saya ingin seperti dia, meskipun kadang sayang tempramental!” sambungnya.
Baca Juga: Aleix Espargaro Tidak Sabar Kendarai Motor Aprilia 2020
“Saya ingin membawa Aprilia ke podium, seperti Dovi membawa Ducati. Satu-satunya masalah Dovi adalah ia melawan pembalap terbaik dalam sejarah (Marquez), tapi menjadi runner-up bagi saya ia seperti meraih gelar dunia,” tutup pembalap berusia 30 tahun tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)