Beirer: KTM Rekrut Zarco di Momen Tak Tepat

MUNDERFING – Direktur Motorsport KTM Red Bull, Pit Beirer, menilai timnya merekrut Johann Zarco di momen yang tak tepat sehingga hasil yang diberikan pembalap berpaspor Prancis itu tak maksimal. Akibat rentetan hasil buruk itu maka posisi Zarco digantikan pembalap penguji, Mika Kallio, sejak MotoGP Aragon 2019 hingga akhir musim ini.

Zarco sejatinya hadir ke KTM sebagai representasi dari target besar yakni berjaya di MotoGP 2019 tetapi kenyataan berkata sebaliknya. Zarco kesulitan untuk mengendarai motor RC16 sehingga kerap menuai hasil buruk. Posisi terbaik yang mampu diraih Zarco ialah peringkat ke-10 di MotoGP Catalunya 2019.

Beirer menilai mental Zarco tak sekuat sebelumnya karena berpisah dengan sang Pelatih Balap, Laurent Fellon, pada Mei 2019. Fellon merupakan orang yang berjasa besar dalam karier balap Zarco karena ia juga pernah berperan sebagai manajer selain pelatih. Akan tetapi, sejak akhir musim lalu Zarco memutuskan untuk memakai jasa Fellon hanya sebagai pelatih sebelum akhirnya benar-benar berpisah pada pertengahan tahun ini.

BACA JUGA: Yamaha Konfirmasi Tawari Zarco Peran Pembalap Tes

Beirer menilai peran Fellon amat besar bagi Zarco terutama untuk masalah mental. Fellon dinilai Beirer sebagai sosok yang membuat Zarco tetap berada di jalan yang benar sebagai pembalap. Saat Fellon pergi maka Zarco kehilangan arah sehingga mentalnya terus menurun seiring hasil buruk yang dituainya bersama KTM.

“Saya akan mengatakan ya (soal Zarco bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan). Saya pikir dia juga menyadari beberapa hal dan tentu saja dia (Zarco) akan pulang sekarang dan memikirkan apa yang terjadi karena semuanya benar-benar salah,” ujar Beirer, seperti yang dikutip dari Motorsport, Selasa (1/10/2019).

“Tetapi bagi saya sesuatu yang besar terjadi ketika dia berpisah dengan Laurent Fellon. Sebab, Fellon adalah seorang pria yang mengarahkan mentalnya untuk jadi lebih baik. Jadi saya pikir kami juga kurang beruntung mendapatkannya di saat yang salah,” pungkasnya.

(Andika Pratama)