“Fabio bukan rider yang kelewat serius, tapi bisa sangat fokus saat berkendara dan memberi arahan. Tim kami pakai tiga atau empat bahasa berbeda, dan ia suka belajar bahasa baru. Jadi ia minta semua mekanik mengajarinya berbagai frasa untuk digunakan pada saat yang tepat,”tambahnya.
"Fabio tak mengingatkan saya kepada siapa pun. Sederhana saja, ia adalah Fabio Quartararo. Ia punya karakter sendiri, dan tak mirip siapa pun. Hanya saja, kisahnya di MotoGP agak mirip dengan Stoner, yang justru 'meledak' di kelas tertinggi,” tandasnya.
(Fetra Hariandja)