“Saat cuaca sangat panas, Anda merasa perlu menggunakan ban keras, tetapi tidak seperti ini lagi. Terkadang pada 2017 Zarco memilih bagian belakang yang lembut pada balapan yang sangat panas, jadi kami semua berkata, tidak mungkin dia (Zarco) menyelesaikan balapan, tetapi podium didapatkannya!” ujar Espargaro, seperti yang dilansir Motorsport Magazine, Rabu (30/1/2019).
“Saya tidak punya penjelasan, tapi saya pikir kira-kira seperti ini, ketika suhu lintasan meningkat, cengkeramannya (ban lembut) meningkat dan terus membaik, ke tingkat tertentu. Kemudian setelah trek menjadi lebih panas, genggaman (ban keras) mulai berkurang. Jadi ketika suhu lintasan sangat tinggi, Anda sekali lagi membutuhkan senyawa lunak yang biasanya hanya Anda gunakan dalam kondisi dingin,” lanjut pembalap Aprilia itu.
“Genggamannya kurang sehingga Anda membutuhkan ban yang lebih lembut, karena tidak mencengkeram lintasan (secara berlebihan). Setelah Mugello (musim 2018) saya berbicara dengan Marc Marquez, yang mengalami kecelakaan dalam lomba. Lintasannya begitu panas sehingga ia (Marquez) memilih ban depan keras, tapi rasanya seperti es selama putaran pertama, jadi itu adalah kesalahan,” tutup Espargaro.
(Andika Pratama)