AALST – Karier yang cemerlang ditorehkan pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, di dunia balap motor kasta tertinggi, MotoGP. Kesuksesan ini tentu saja membuatnya hidup bak superstar. Tetapi, Marquez justru mengaku tak nyaman dengan kehidupan tersebut.
Kehidupan Marquez memang telah berubah drastis seiring dengan menanjaknya karier di dunia MotoGP. Namanya yang semakin tersohor membuat Marquez digandrungi banyak pihak. Sosoknya pun selalu menarik perhatian publik di mana pun berada.
Kondisi tersebut nyatanya malah membuat Marquez merasa tak nyaman. Dengan situasi ini, pembalap berjuluk The Baby Alien itu pun membutuhkan hal-hal mewah untuk membuat privasinya tetap terjaga. Ia harus membangun rumah yang besar demi membuat kehidupannya tak terusik. Marquez juga memerlukan jet pribadi untuk bepergian karena saat menggunakan pesawat biasa, ia tak bisa bergerak seperti umumnya. Bahkan, pembalap asal Spanyol itu juga harus berada di ruang VIP saat berada di klub malam.
"Lima tahun lalu, saya berpikir gaya hidup saya tidak akan pernah berubah. Saya tidak percaya bakal membutuhkan rumah besar, jet pribadi, atau area VIP di klub malam. Saya tidak menginginkan semua itu. Tetapi, hidup membawa saya ke arah itu. Saat ini, saya sedang membangun rumah baru yang besar karena saya membutuhkan privasi,” ujar Marquez, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Kamis (13/12/2018).
BACA JUGA: Kecintaan Marquez dengan Kota Kelahirannya
“Terkadang, saya bepergian dengan jet pribadi, terutama saat musim panas di Eropa karena saya tidak bisa bergerak bebas. Saya suka bepergian secara normal, tapi bayangkan berapa banyak yang terjadi di bandara Barcelona selama musim liburan, saya hampir ketinggalan penerbangan tahun lalu karena butuh waktu lama untuk melewati kerumunan. Saya juga tidak suka duduk di meja VIP di klub malam karena saya lebih suka berada di lantai dansa dengan teman-teman saya, tetapi saya tidak bisa. Kehidupan telah berubah. Saya tidak menyukainya dan saya tidak menginginkannya,” lanjutnya.
Hal tersebut membuat Marquez merasa tak nyaman. Sebab, dirinya menyukai kehidupannya yang berjalan normal seperti sebelum kariernya menanjak. Karena itu, ia pun mengaku sangat merindukan kehidupannya yang dahulu.
"Saya sangat merindukan kehidupan biasa saya. Saya masih berusaha menjadi normal dan tinggal di kampung halaman saya. Tapi, saya tidak bisa menjadi lelaki normal. Saya sebenarnya mudah bergaul dan ingin dikelilingi oleh orang-orang, tetapi saya harus menyadari bahwa itu tidak mungkin,” tukasnya.
(Ramdani Bur)