ROMA – Pesona Valentino Rossi sebagai salah satu pembalap papan atas di kejuaraan dunia MotoGP memang masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal mengelami penurunan. Hal tersebut terbukti dengan status The Doctor sebagai pembalap dengan popularitas tertinggi di MotoGP.
Hal tersebut memang bisa dibilang sangat wajar, mengingat Rossi sendiri memang sudah memiliki perjalanan karier yang sangat panjang di MotoGP. Bahkan ketika dirinya sudah berusia 39 tahun, Rossi masih tetap tampil kompetitif dalam kejuaraan dunia sepeda motor itu.
(Valentino Rossi, Foto: AFP)
Akan tetapi kendalanya dalam beberapa balapan terakhir, Rossi nampaknya sudah kewalahan untuk bisa bersaing dengan para pembalap muda macam Marc Marquez atau Maverick Vinales. Bahkan di MotoGP 2017, ia harus puas menyelesaikan musim dengan menempati urutan keempat.
Baca Juga: Jelang Balapan di Eropa, Rossi Waspadai Ancaman Honda
Situasi tersebut membuat para pengamat mulai menyarankan agar Rossi menyudahi petualangannya di MotoGP. Meski pada akhirnya saran pengamat tak dipatuhi oleh Rossi, lantaran dirinya memilih menambah masa bakti bersama Tim Yamaha untuk dua tahun lagi.
Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar langsung dari mantan rival Rossi di MotoGP, yakni Max Biaggi. Ia pun melayangkan pujian terhadap keputusan Rossi untuk tetap bertahan di MotoGP.
Bahkan, Biaggi pun tidak merasa ragu untuk memberikan dukungannya kepada Rossi agar bisa menjadi juara dunia dalam waktu dekat ini, mengingat performa pembalap berkebangsaan Italia itu menurutnya masih sangat konsisten.
(Valentino Rossi, Foto: AFP)
“Apabila saya berada di posisi seperti Vale, mungkin saya juga akan memutuskan hal yang sama (tetap bertahan di MotoGP). Sebab, memang sulit untuk memisahkan hal yang sudah menjadi bagian dalam hidup Anda,” ucap Biaggi, seperti disadur dari Tuttomoriweb, Senin (30/4/2018).
Baca Juga: Colin Edwards: Rossi Bisa Membalap 10 Tahun Lagi jika Dia Mau!
“Apapun mungkin terjadi, bahkan ketika usia mengatakan yang sebaliknya. Usia membuat perbedaan di dokumen, tapi di lintasan ceritanya berbeda. Dia mungkin bisa juara pada usia 41 tahun,” tuntas pria berusia 46 tahun tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)