BOLOGNA – Pembalap Tim Ducati Corse, Jorge Lorenzo, mengungkapkan kendala mengendarai Desmosedici yang ia alami selama ini. Pembalap berpaspor Spanyol itu dengan tegas bahwa motor Ducati sangat menuntut fisik.
Bergabung bersama Ducati pada musim lalu, membuat Lorenzo harus bekerja keras untuk bisa beradaptasi dengan motor anyarnya. Sebab, seperti diketahui bahwa juara dunia MotoGP tiga kali itu adalah pembalap yang sangat kuat bersama Yamaha.
Namun, kepindahannya ke Ducati ternyata tak mendapat jalan yang mulus. Hal-hal yang berbeda membuatnya harus berlatih sangat keras. Bukan hanya soal gaya balapan yang berbeda, namun Lorenzo menyatakan bahwa kondisi fisik yang kuat sangat penting untuk mengendarai Desmosedici.
Baca juga Lorenzo Akui Ada Kejanggalan saat Terjatuh di MotoGP Qatar 2018
Meski begitu, tak ada kata menyerah dalam kamus Lorenzo. Setelah bersinar bersama Yamaha selama sembilan tahun, kini pembalap berusia 30 tahun itu mendapat tantangan baru untuk tampil mentereng bersama Ducati.
“Saya selalu berusaha untuk menjaga bentuk fisik saya. Ducati adalah motor yang sangat (menuntut) fisik dan saya perlu banyak berlatih. Saya berlatih lebih banyak dari sebelumnya, karena saya memiliki api dalam diri saya,” ungkap Lorenzo, mengutip dari Tuttomtoriweb, Rabu (28/3/2018).
Selain itu, Lorenzo mengaku tidak ingin membebani diri sendiri untuk menyamai prestasinya di MotoGP seperti bersama Yamaha. Menurutnya ada hal-hal mendasar yang membuat rekan setim Andrea Dovizioso itu agak kebingungan mengendarai Desmosedici ketimbang dengan YZR-M1.
Baca juga Ciabatti: Ducati Bakal Melakukan Segala Cara untuk Pertahankan Dovizioso!
“Saya tidak dapat membuat perbandingan besar, karena dalam karier saya, saya hanya mengendarai Yamaha dan Ducati. Ducati, saya sangat bingung dalam akselerasi, jadi Anda membutuhkan lebih banyak otot,” tambahnya.
Penampilan debutnya bersama Ducati pada MotoGP 2017 memang jauh dari kabar menggembirakan untuk pembalap berjuluk X-Fuera itu. Sebab, Lorenzo harus puas finis di posisi tujuh klasemen akhir pembalap dengan koleksi 137 poin.
Posisi tersebut merupakan tempat terburuk yang pernah didapat Lorenzo sejak memulai karier sebagai pembalap sejak 2008. Sebelumnya posisi terburuknya sebelum 2017 adalah pada debutnya 2008, di mana juara kelas 250cc dua kali itu finis di posisi keempat.
(Fetra Hariandja)