BASEL – Belum lama ini dunia tenis dikejutkan dengan performa yang ditunjukkan oleh petenis asal Swiss, Roger Federer. Pasalnya, meski sudah menginjak usia 36 tahun, usia di mana pada umumnya para atlet mulai mengalami penurunan performa, namun Federer tetap mampu menjaga eksistensinya dan tampil kompetitif.
Bagaimana tidak, di usia 36 tahun Federer menjadi pemuncak tangga tenis dunia. Peraih gelar juara grand slam 20 kali itu menggeser posisi Rafael Nadal. Tak ayal, Federer pun dinobatkan sebagai petenis tertua yang mampu menempati posisi pertama petenis dunia.
(Baca juga: Zverev: Federer Lebih Humoris ketimbang Nadal)
Sebelumnya, rekor petenis tertua yang menempati posisi nomor satu dunia dipegang oleh Andre Agassi pada usia 33 tahun. Kendati demikian, rekor tersebut kini telah dipecahkan oleh Federer. Di saat yang bersamaan, Federer pun mengaku kalau ia selalu menjaga pola makannya.
Federer mengungkapkan kalau ia selalu makan sepiring pasta dengan saus ringan pada dua jam sebelum dirinya melakukan pertandingan. Luar biasanya, kebiasaan tersebut telah dijalani Federer selama 20 tahun, yakni waktu yang sama dengan masa Federer berkarier sebagai petenis profesional.
Petenis kelahiran Basel itu memang mengakui kalau dirinya menyukai masakan-masakan Italia. Selain itu, ia juga menyukai masakan Jepang dan India. Kendati begitu, Federer menerangkan kalau dirinya selalu menjaga pola makan yang seimbang.
“Saya mencoba untuk makan dengan cara yang seimbang dan mencoba melakukan eksperimen dengan makanan-makanan yang berbeda pada hari-hari di saat saya tidak bertanding,” ungkap Federer, seperti diwartakan IBTimes, Senin (26/2/2018).
“Saya pecinta masakan restoran Italia, Jepang, dan India ketika musim dingin. Saya sangat menyukai fonduta dan raclette. Dua jam sebelum setiap pertandingan, saya makan satu piring pasta dengan saus ringan. Saya telah melakukan hal ini selama 20 tahun,” lanjut Federer.
Setelah menduduki peringkat satu dunia lagi, kini Federer memiliki target untuk bisa mempertahankan posisinya tersebut untuk waktu yang cukup lama. Federer menyadari bahwa Nadal pasti akan bangkit setelah pulih dari cedera. Terlebih lagi, jarak poin yang memisahkan antara Federer dengan Nadal di tempat kedua hanya berselisih 155 angka.
(Fetra Hariandja)