MELBOURNE – Pembalap Scuderia Ferrari, Kimi Raikkonen, bertekad tetap menggunakan strategi ban yang sama kala mengendarai jet daratnya di GP Bahrain. Padahal, di seri sebelumnya, driver asal Finlandia tersebut menggunakan ban soft yang mengakibatkan dirinya gagal finis.
Saat GP Australia, Raikkonen harus menyelesaikan balapan lebih cepat ketimbang rekan satu timnya, Sebastian Vettel. Ferrari salah menerapkan strategi dalam pemilihan ban karena tidak memiliki informasi yang memadai.
Salah satu contohnya pilot Mercedes, Nico Rosberg, yang melakukan pergantian ban dengan tipe medium, sehingga tak perlu melakukan pitstop hingga akhir balapan. Sementara itu, Vettel yang memimpin balapan tetap menggunakan ban super-soft, harus masuk pitstop dan akhirnya melorot ke urutan ketiga.
Atas kejadian tersebut, Raikkonen kembali berpikir dengan banyaknya pilihan ban yang tersedia. Sebab, ia dipaksa harus mengetahui kondisi lintasan dan bagaimana kinerja pada ban agar maksimal di trek.
“Jelas, kami berpikir apa yang harus dilakukan. Itu adalah pilihan yang berbeda untuk mobil yang berbeda. Tahun ini lebih banyak pilihan pada ban, jadi agak sulit untuk memilihnya dalam kondisi yang sulit sekalipun,” papar Raikkonen, mengutip dari PlanetF1, Rabu (23/3/2016).
(Fajar Anugrah Putra)