"Ya kebetulan istri saya beberapa tahun lalu mendapat bonus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagian uang itu dipakai membeli kebun kakao di Palolo, Kabupaten Sigi," imbuhnya.
Menurut dia, jika tidak bertani, bagaimana bisa menyambung hidup sehari-hari dan membayar biaya pendidikan anak-anak.
Sebagai mantan atlet dan juga pelatih, mereka tidak punya sumber penghasilan tetap seperti gaji atau honor bulanan, selain berusaha mengolah kebun kakao.
Dari hasil kebun, ia sudah bisa membiayai seluruh kebutuhan pendidikan anaknya.
(Fajar Anugrah Putra)