"Saat main itu berusaha lebih tenang saja. Setelah kalah di gim pertama, kami berusaha untuk naikkan hawanya lagi dan bermain tidak terburu-buru," timpal Febi.
Apriyani/Febi juga mengungkapkan kunci untuk bisa menyatukan chemistry di dalam lapangan. Selisih usia enam tahun tidak menghalangi mereka untuk menemukan koneksi di lapangan.
"Kami percaya dengan pasangan, kami tahu kami baru dipasangkan jadi kami mencari celah permainan di mana kami bisa masuk,” papar Apriyani.
“Di depan harus bagaimana, di belakang harus bagaimana dan Alhamdulillah hari ini bisa dapat. Semoga ke depan selalu bisa konsisten dengan seperti ini," tutupnya.
(Wikanto Arungbudoyo)